PENGALAMAN MENJADI PANITIA 17 AGUSTUSAN





Bulan agustus ialah bulan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia dimana terjadi proklamasi pada tanggal 17 Agustus akhirnya menjadi pengakuan kepada dunia luar negeri bahwa Indonesia telah menyatakan diri sebagai negara yang merdeka. Indonesia dulu hanyalah bangsa yang terjajah. Segala tumpah darah para pahlawan terbayar ketika Indonesia berhasil memproklamasikan diri sebagai sebuah negara yang merdeka, terbayar lunas dengan proklamasi. Indonesia lahir bukan melalui sejarah yang pendek dan biasa saja, akan tetapi Republik Indonesia lahir karena buah kesabaran dan kokohnya perjuangan para pendahulu. Maka dari itu, Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945 tentunya memiliki arti yang begitu penting untuk Bangsa Indonesia sendiri.
Masyarakat disini selalu menunggu-nunggu momen 17 agustusan ini, terlihat dari sebelum memasuki bulan Agustus masyarakat selalu bertanya-tanya sudah dibentuk panitia belum? Siapa ketua panitia sekarang? Kapan perlombaan dimulai?. Baiklah singkat cerita emang setiap tahun kampung saya selalu mengadakan perlombaan sebagai bentuk mengikuti semangat juang pahlawan terdahulu. Alhamdulillah saya masih dipercaya untuk menjadi panitia yang ketiga kalinya di kampung gudang walaupun saya sebenarnya bukan termasuk kampung ini rumah saya termasuk warga kampung telu karna rumah saya perbatasan antara dua kampung dan saya pun sering mainnya sama anak-anak kampung gudang jadi saya ditarik untuk menjadi panitia di kampung gudang dan warga pun tidak keberatan dengan hadirnya saya dari kampung sebelah untuk kontribusi ke kampung gudang. Akhir bulan juli mengadakan pertemuan yaitu sebuah rapat untuk pembentukan panitia HUT RI KE-72 di musholla nurul qomar dengan dihadiri ketua RW, para ketua RT setempat serta warga dan pemuda pemudi. Seperti biasa awal pertemuan pembentukan kepanitian yang diawali dengam memilih ketua panitia melalui voting dan terpilihlah ketuanya dari kaum Adam yang bernama Windra saya sendiri ketika voting memilih beliau karna saya melihat ada jiwa kepemimpinan dari beliau akhirnya semua yang hadir dalam rapat tersebut menyetujui dan mendukungnya Windra menjadi ketua panitia HUT RI KE-72 ini. Setelah ketua terpilih selanjutnya pemilihan sekretaris dan bendahara (non voting) ini dipilih langsung oleh ketua rapat pertama saya dipilih langsung oleh ketua panitia untuk mejadi bendahara namun ketika rapat kedua saya diganti oleh ketua karang taruna saya diturunkan menjadi seksi acara tak masalah. Dalam rapat kedua ini semuanya sudah selesai dalam pembagian panitia semua panitia sudah mendapatkan tugasnya masing-masing. Keesokan harinya semua panitia bergerak untuk memasang umbul-umbul untuk menunjukkan bahwa akan adanya acara mereka pun kompak bekerja sama satu sama lain. Singkat cerita untuk mengadakan sebuah acara butuh dana dan kita selaku panitia mengadakan iuran untuk warga yang ditetapkan satu rumah ikut menyumbang 30 ribu bayar lebih itu lebih baik namun kalau ada warga yang tidak sanggup sekaligus bayar langsung 30 ribu kita memberikan keringanan untuk membayarnya dengan dicicil. Proposal pun kita ikut sebarkan ke toko-toko area kampung untuk menambah pemasukan karna kalau mengandalkan dana dari iuran warga saja tidak cukup. Setelah dana terkumpul barulah perlombaan dimulai. Perlombaan diadakan selama seminggu satu hari dua perlombaan yang biasa berlangsung pada jam 4 sore dilapangan. Ada banyak sekali perlombaan yang diadakan seperti lomba makan kerupuk, memasukkan benang ke jarum,lomba rebut kursi sambil goyang, cerdas cermat,lomba mewarnai, lomba mengaji, adzan,dan lain-lain. Semua perlombaan ada kategori anak-anak dan dewasa semuanya sangat antusias mengikutinya saling bersaing secara positif untuk menang. Kami pun selaku panitia merasa senang karna terhibur adanya perlombaan ini ada aja peserta lomba yang bikin lucu dan membuat panitia serta penonton ketawa. Setelah perlombaan berlangsung selama 7 hari yang diakhiri perlombaan panjat pinang kami pun membuat acara hari puncak dengan mengadakan panggung gembira  dimana warga masyarakat bisa turut berkontribusi untuk mengisi acara yang diisi oleh tarian-tarian baik tradisional maupun modern. Disinilah akhir dari bisa dilihatnya panitia berhasil atau tidaknya. Malam puncak pun berlangsung pada senin, 19 Agustus 2017. Diawali oleh pembukaan dari ketua panita, ketua RW, tokoh masyarakat setelah itu lanjut ke penampilan tari-tarian dari masyarakat ada juga yang akustikan pokoknya acara malam puncak dilakukan dengan meriah dan semua warga pun merasa terhibur. Jerih payah para panitia pun terbayarkan dimalam puncak itu. Alhamdulillah acara demi acara berjalan lancar tidak ada hambatan dan cuaca pun pada saat itu mendukung (tidak hujan).
Bagiku, acara yang menarik adalah pada pelaksanaan lomba tujuh belasan. Mengapa menarik? Karena menurutku, dengan mengikuti lomba dan berusaha menjadi pemenang dari lomba itu, sama layaknya dengan mereka menjiwai pahlawan demi menggapai kemerdekaan. Saya sendiri puas dan cukup bangga dengan keterlibatan sebagai panitia dan feedback masyarakat pun cukup baik. Setelah berakhir acara kita pun mengadakan pembubaran panitia yaitu dengan mengadakan evaluasi serta laporan dari bendahara. Dalam evaluasi tersebut jangan besar hati dulu walaupun ketua RW mengatakan bahwa kepanitiaan yang sekarang jauh lebih baik dari sebelumnya namun kita masih banyak kekurangannya yang kelak mungkin untuk tahun depan kita benahi kembali agar better than before. Seperti biasanya laporan bendahara melaporkan sisa hasil uang dari kegiatan acara ini ada sekian (lupa) karna uang itu dari masyarakat maka kita punya prinsip untuk masyarakat juga yaitu dengan cara dari sisa hasil uang tersebut kita bikin buburan sekampung dan masayarakat semakin bahagia karna bisa makan gratis bareng-bareng kan jarang-jarang seperti ini hehe. 





Komentar

Postingan Populer